Sabtu, 16 Oktober 2010

Ilmu Sosial Dasar 2

C.Individu, Keluarga dan Masyarakat

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU

Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Istilah individu dalam kaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia.

Pertumbuhan Individu

Menurut aliran psikologi gestalt pertumbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedangkan bagian-bagiannya hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain.Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu yang semula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:

  1. Pendirian Nativistik.
  2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik.
  3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme.

Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi

  1. Masa vital yaitu dari usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun.
  1. Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahuN
  1. Masa intelektual dari umur kira-kria 7 tahun sampai kira-kira 13-14 tahun
  1. Masa sosial dari umur kira kira 13-14 tahun sampai kira-kira 20–21 tahun

KELUARGA DAN FUNGSINYA DIDALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.Kelompok inilah yang melahrikan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.

MASYARAKAT SUATU UNSUR DARI KEHIDUPAN MANUSIA

Masyarakat adalah suatu istilah yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, ada masyarakat kota, masyarakat desa dan masyarakat ilmiah. Dalam bahasa Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius, yang berarti “kawan”. Istilah masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu Syaraka yang berarti “ ikut serta berpartisipasi”

Perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapat digolongkan menjadi :

  1. Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin.
  2. Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.

D.Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda Indonesia

Pemuda dalam pengertian adalah manusia-manusia muda akan tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti. Ditinjau dari kelompok umur maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :

Sosialisasi Pemuda

Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.

Proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu prosuk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Asal mula timbulnya kedirian :

1. Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya

2. Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal.

4. INTERNALISASI, BELAJAR DAN SPESIALISASI

Ketiga kata atau istilah tersebut pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. istilah internasilasasi lebih ditekankan pada norma-norma individu yang menginternasilasikan norma-norma tersebut. Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu. istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yagn telah dimiliki oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama

STUDI KASUS

PERILAKU PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP SOSIALISASI SAFETY RIDING (KESELAMATAN BERKENDARA)

DI JALAN RAYA

(Studi Kasus pada Anggota Klub Sepeda Motor Power

di Kota Bandar Lampung

Oleh

Tedy Sukandar

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perilaku pengendara sepeda motor yang tergabung dalam kelompok informal klub sepeda motor Power (Pulsar Owner) Lampung terhadap sosialisasi safety riding (keselamatan berkendara) di jalan raya dari unsur pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta mendeskripsikan hambatan yang dihadapi pengendara sepeda motor dalam sosialisasi safety riding (keselamatan berkendara) di kota Bandar Lampung. Tipe penelitian deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan secara terperinci tentang fenomena sosial keselamatan jalan dengan menggunakan metode studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara bebas terpimpin dengan menggunakan karakteristik teknik purposive sampling. Selain itu, untuk menjamin kredibilitas data dilakukan juga observasi, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, diuraikan tentang perilaku pengendara sepeda motor pada anggota klub sepeda motor Power (Pulsar Owner) Lampung terhadap sosialisasi safety riding (keselamatan berkendara) di jalan raya yang bersifat mengikat secara internal organisasi, dan memiliki tanggung jawab sosial secara eksternal organisasi. Konsep perilaku safety riding (keselamatan berkendara) merupakan nilai-nilai yang mendasari pengendara sepeda motor sebagai individu maupun interaksinya dengan lingkungkan sekitar untuk menjaga ketertiban berkendara sepeda motor yang aman dan nyaman di jalan raya. Tindakan safety riding (keselamatan berkendara) terdiri dari faktor teknis dan non teknis yang dikembangkan dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan pengendara sepeda motor melalui antisipasi persiapan berkendara, pengoperasian kendaraan, dan mengatasi berbagai macam bahaya yang mungkin timbul di jalan raya.

http://skripsi.unila.ac.id/2009/07/22/perilaku-pengendara-sepeda-motor-terhadap-sosialisasi-safety-riding-keselamatan-berkendara-di-jalan-raya/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar