Kamis, 26 Juni 2014

PSIKOPAT ADA DI SEKITAR KITA DAN BISA JADI ADALAH DIRI KITA SENDIRI.

Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya juga sering disebut sebagai sosiopat karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.

Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis) karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.

Seorang ahli psikopati dunia yang menjadi guru besar di Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert D. Hare telah melakukan penelitian psikopat sekitar 25 tahun. Ia berpendapat bahwa seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri.
Dalam kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa, dan koruptor. Namun, ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat. Selebihnya adalah pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, mempesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangkan.

Psikopat memiliki beberapa ciri-ciri umum. Namun ciri-ciri ini diharapkan tidak membuat orang-orang mudah mengecap seseorang psikopat karena diagnosis gejala ini membutuhkan pelatihan ketat dan hak menggunakan pedoman penilaian formal, lagipula dibutuhkan wawancara mendalam dan pengamatan-pengamatan lainnya. Mengecap seseorang dengan psikopat dengan sembarangan beresiko buruk, dan setidaknya membuat nama seseorang itu menjadi jelek.

CIRI-CIRI PSIKOPAT SECARA UMUM
  • Sering berbohong, fasih dan dangkal.
  • Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
  • Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
  • Senang melakukan pelanggaran di waktu kecil.
  • Sikap acuh tak acuh terhadap masyarakat.
  • Kurang empati. Bagi psikopat, memotong kepala ayam dan memotong kepala orang tidak ada bedanya.
  • Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
  • Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Tidak ada waktu bagi seorang psikopat untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
  • Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
  • Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh (pandai bersandiwara). Mereka juga tidak memiliki tanggapan fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, ataupun gemetar. Pengidap psikopat tidak memiliki perasaan tersebut, karena itu psikopat seringkali disebut dengan istilah “dingin”.
  • Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
  • Biasanya sangat cerdas dan mungkin paling cerdas ketika dibandingkan dengan anak-anak yang lain.
  • Biasanya banyak mengetahui sesuatu yang tidak diketahuinya dan marah jika orang lain menyalahkannya (merasa paling benar, dan biasanya anggapanya itu memang benar).
  • Mengetahui sesuatu yang tidak diketahui. Biasanya banyak yang benar dan sangat sedikit sekali yang salah.
  • Memiliki perkiraan dengan akurasi yang tinggi (perkiraannya jarang salah dan kebanyakan adalah benar atau benar semuanya).

CIRI-CIRI PSIKOPAT/SOSIOPAT YANG LEBIH KHUSUS
  • Glibness/Superficial Charm – menarik yang dibuat-buat
  • Manipulative and Conning – manipulatif dan licik
  • Grandiose Sense of Self – memuja diri sendiri terlampau tinggi
  • Pathological Lying – pendusta patologis
  • Lack of Remorse, Shame or Guilt – tak punya malu, rasa salah, atau introspeksi diri
  • Shallow Emotions – emosi yang dangkal
  • Incapacity for Love – tak mampu mencinta
  • Need for Stimulation – butuh dirangsang
  • Callousness/Lack of Empathy – tak punya rasa empati
  • Poor Behavioral Controls/Impulsive Nature – kendali perilaku yang buruk, terlalu impulsif
  • Early Behavior Problems/Juvenile Delinquency – masalah masa kecil/remaja
  • Irresponsibility/Unreliability – tak bertanggungjawab, tak bisa dipercaya
  • Promiscuous Sexual Behavior/Infidelity – tidak setia, perilaku seksual yang membingungkan
  • Lack of Realistic Life Plan/Parasitic Lifestyle – tak memiliki rencana hidup nyata dan perilaku hidup seperti parasit/benalu
  • Criminal or Entrepreneurial Versatility – kecenderungan kriminal dan entrepreneurial
  • Contemptuous of those who seek to understand them – ketus kepada mereka yang tak mau mengerti dirinya
  • Does not perceive that anything is wrong with them – tak mengakui ada yang salah dengan dirinya
  • Authoritarian – otoriter
  • Secretive – tertutup
  • Paranoid – paranoid
  • Conventional appearance – penampilan yang konvensional
  • Goal of enslavement of their victim(s) – punya tujuan memperbudak korbannya
  • Exercises despotic control over every aspect of the victim’s life – selalu menginginkan kendali absolut dalam setiap aspek kehidupan korbannya
  • Has an emotional need to justify their crimes - memiliki kebutuhan emosional untuk membolehkan kejahatannya 
  • Ultimate goal is the creation of a willing victim – tujuan utamanya adalah menciptakan kejahatan dengan korban yang pasrah
  • Incapable of real human attachment to another – tak mampu berhubungan sejati dengan manusia lain
  • Unable to feel remorse or guilt – tak mampu merasakan rasa salah ataupun memberikan tanggungjawab
  • Narcissism, grandiosity (self-importance not based on achievments) – narsis, suka pamer
  • May state readily that their goal is to rule the world – menyatakan bahwa mereka siap menguasai dunia 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar